Rss Digg Twitter Delicious Facebook Stumbleupon

Sabtu, 30 Juli 2011


Senat Mahasiswa FK Universitas YARSI dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) mempersembahkan:

"Hari Mahasiswa Kedokteran Indonesia (HMKI) 2011"

- IMMUNITY (Integrity of Medical Community And Indonesian Youth)-

Hari : Minggu

Tanggal : 25 September 2011

Tempat : Auditorium Universitas YARSI

Waktu : 07.00 WIB - 18.30 WIB

Kegiatan ini meliputi : Workshop, talkshow, diskusi panel, diskusi interaktif organisasi mahasiswa kedokteran, dan sarasehan

Ayo segera daftarkan dirimu untuk berpartisipasi dalam acara yang bertaraf nasional!!! Di acara ini kalian bisa turun langsung dalam peningkatan pergerakan mahasiswa untuk Bangsa Indonesia.

Acara ini berlaku untuk semua mahasiswa FK dan NON FK di seluruh Indonesia :D

Pembayaran gelombang pertama dari tanggal 1 Agustus 2011 - 15 Agustus 2011 dengan biaya :

a) mahasiswa FK/ PHN/ PHW/ KETUA BEM/SENAT : Rp80.000,00

b) mahasiswa NON FK : Rp50.000,00

Pembayaran gelombang kedua dari tanggal 16 Agustus 2011 - 15 September 2011 dengan biaya :

a) mahasiswa FK/ PHN/ PHW/ KETUA BEM/SENAT : Rp95.000,00

b) mahasiswa NON FK : Rp65.000,00

Biaya termasuk:

Tool Kit, Konsumsi, dan Sertifikat

CP :

Chintia Nilna Muna FK UY '09 085719917675 (23B8155C)

Nadya Himawan FK UY '08

08176380892 (21426E74)


powered by :

Kamis, 28 Juli 2011

FILM DAN DUNIA NYATA


Mandumna holic, ingatan kita mungkin belum begitu saja dapat melupakan sebuah tragedi berdarah yang terjadi di norwegia, seperti diketahui sebelumnya negara skandinavia tersebut baru saja diguncang oleh 2 tragedi beruntun yang terjadi hampir secara bersamaan pada Jum’at, 22 Juli 2011. Banyak spekulasi yang berkembang mengenai tragedy ini, terutama yang paling panas dikabarkan bahwasanya seorang pemuda yang bernama Anders Behring Breivik merupakan tokoh dibalik dua serangan ini.


Selain itu, dari dalam negeri dikabarkan juga telah terjadi sebuah serangan penembakan yang korbannya tidak lain adalah seorang pentolan dari bekas pejuang kebebasan Aceh. Dan sampai saat ini kasusnya masih dalam pengusutan pihak kepolisian.

Dilain sisi, entah secara kebetulan atau apalah namanya (maaf, sebenarnya saya tidak percaya kepada kata “kebetulan”) beberapa hari dan bahkan beberapa minggu ini waktu saya lebih banyak terhabiskan untuk menonton film, dan rata rata filmnya hampir persis dengan apa yang terjadi. Ya… pembunuhan dan pembantaian.

Lalu, apa hubungannya dengan peristiwa-peristiwa itu ?

Nah, bagi saya ada. Kasus norwegia ibarat seperti film yang saya sendiri sudah lupa apa judulnya. Di film tersebut diceritakan tentang kebencian dari seorang pecundang yang membunuh secara membabi buta untuk menunjukkan keeksistansinya, ya… saya kira begitu.

Untuk kasus nasional, saya mengibaratkan seperti film “Shinjuku”. Film yang di aktori oleh Jackie Chan itu bercerita tentang pembunuhan antar kelompok yang kesemuanya berada pada pusat yang sama, Yakuza.

Jujur, sedikit takut memang dalam berspekulasi seperti ini. Namun tidak ada salahnya kalau saya ingin mengungkap sebuah fakta meskipun apa yang saya katakan belum tentu jelas kebenarannya.

Semua itu akan terungkap pada waktunya, dan kita sebagai hamba hanya bisa menunggu saja.

/:mahfud

Selasa, 26 Juli 2011


Maaf belum bisa menerbitkan postingan baru, lagi fokus otak atik templatenya ni guys (hag hag).
template sekarang, masih ada kelemahan di sana sini.
bingung juga ni saya mau ubah dengan tema apa...
kalau dari mandumna holic punya ide, boleh kok...!
untuk perbaikan site ini juga kedepannya, hehe..

oia, mulai hari ini, ayo donk kita budayakan comment. biar semangat lagi menulisnya...
betul... betul...betul...

:smile:

Sabtu, 16 Juli 2011

Hati yang mana ? Part 1

Ibarat burung yang tlah ditumbuhi sayap, dia akan terbang, menari berkelok untuk menghiasi awan awan dan gerimis hujan di alam bebas. Hmmm… Begitu pula manusia. Akan terbang dengan fikiran dan tingkah laku dalam rangka meniti proses kehidupannya.



*
Detik menjelang pagi, hiruk pikuknya dunia belum mulai terpatri. Hanya sesekali terdengar kicauan burung sahut menyahut azan shubuh dari jiwa jiwa suci.

Di luar, suaedi dan isterinya sedang mempersiapkan sayur mayur untuk di jajakan di pasar. Sementara si sulung, masih sibuk membereskan baju baju dan bahan bahan lain yang akan dibawa serta dengannya ke kota seberang. Namanya hendra, hari ini dia akan meneruskan hidup untuk berjuang memacu otak di sebuah universitas, setelah sehari sebelumnya membaca surat kabar yang menyatakan dirinya diterima di fakultas kedokteran universitas tersebut. Suaedi dan isterinya senang bukan kepalang, walau dilain sisi keduanya merasa sedih karena harus merelakan anak tertuanya pergi meninggalkan mereka. Hendra pun sebenarnya berkata demikian, walau hanya dalam hati.

Jam dinding masih menunjukkan pukul 04.47 pagi, sebuah mobil pick up tua beberapa kali membunyikan klakson. Mobil itu milik pak kasim, lelaki setengah baya yang sehari hari bekerja sebagai pengantar orang orang yang akan ke kota di pagi hari. Suaedi, isterinya, serta reno dan lena dua bocah yang masih kecil, juga terbangun lebih awal hari itu. Hendra mengikuti dari belakang, dia seakan belum rela jika harus pergi secepat itu, meninggalkan keluarga tercinta.

“sudahlah nak, segera berangkat. Tak perlu kau bermuram begitu, ini kan demi kebaikanmu juga” desak bu minah, isterinya suaedi.

“baik bu, hendra pamit. Doakan anakmu cepat cepat selesai kuliah dan menjadi dokter yang baik”

Mobil melaju, deraian air mata terlihat jelas. sangat sangat jelas.

**

“hai… gue Laras” gadis ayu disamping ku menyapa dan menjulurkan tangannya. Aku membalas sapanya sembari melakukan hal yang serupa. “aku Yudi, dari bandung”

“ooo… kalo tidak salah, kita satu kelas kan?” “hmm… sepertinya begitu” jawabku.

Suasana kampus terlihat asri, terkesan sekali kalau ini memang kampus fakultas kedokteran. Kampus yang diidam idamkan oleh banyak orang.

Meski tidak langsung belajar tapi hari ini sangat penting untuk kami semua para mahasiswa baru, kami akan dikenalkan dengan kampus ini, sekaligus rumah yang akan menjadi tempat kami beberapa tahun kedepannya.

Dan merekalah yang mengarahkan, para senior senior gagah dan cantik yang dibalut dengan seragam bersih berwarna hijau. Seragam yang di kemudian hari kukenal dengan nama almamater.

“Assalamu’alaikum dan selamat datang adik adikku tercinta” pekik seseorang dari podium. Semuanya secara berbarengan menjawab, termasuk aku.

Sekitar 3 jam lebih kami diberi pengarahan. Aku rasa cukup, karena sebenarnya bosan juga harus mendengar ocehan senior senior itu lebih lama.
pikirku...*

Bersambung…